Senin, 12 September 2011

Jatuh cinta apa Membangun Cinta?

ehm,,, siapa hayo yang tak pernah jatuh cinta? ehm,,, hayu ngacungkan tangan,,,,

Pasti semua orang pernah merasakan hal itu, dari orang tua keluarga dan orang lain. Eits tunggu dulu,, klo orang lain, siapa ne,,? hayo,,? #lawan jenis
siapa ya? ehm,2,,, jadi ingat dulu jamannya SMA, tiap ada kakak kelas yang cakep dikit ehm,, langsung deh di gosipin heheh,,, * itunammanyasukaatongefans heheh,, *mulai nggak nyambung,,

Ada seorang kakak yang bilang kepada ku, menyukai lawan jenis ada 2 pilihan yang pertama "jatuh cinta" dan yang kedua adalah "bagun cinta" yang dikutipnya dari Salim A Fillah.
Pertama jatuh cinta, sesuai dengan namanya, jatuh,berarti akan menjatuhkan segala nafsunya untuk itu, tetapi kalau yang kedua, juga sesuai dengan namanya, yaitu memmbangun rasa dengan fondasi kecintaan kepada Rabbnya.

Nah jika rasa itu sudah ada, kita sudah tidak bisa mengelak lagi, tinggal kitanya dikuasai oleh rasa, atau kita yang mengendalikan rasa itu. Jangan sampai kita yang dikuasai oleh sebuah perasaan. Apalagi jika kita berharap banyak kepada manusia,,,ehm,,, hasilnya ) besar. Kita harusnya mengharap hanya kepada Allah, karena dia yang mampu mengubah segalanya,yang membolak balikan hati manusia, "Kun Faayakuun,,, " , tidak ada yang bisa menolak hal itu.

Sebaiknya ketika kita sedang dilanda seperti itu, kita gantungkan harapan kita hanya pada Allah SWT, kita curhat ma Allah, kita berdoa semoga Allah memberikan jalan yang terbaik dan semoga allah menjaga hati kita.

Kepikiran boleh-boleh saja, tetapi kembalikanlah semua pikiran dalam bentuk doa kepadaNya. InsyaAllah Allah akan membantu kita, mengatasinya lebih dekat dan mendekatlah kepada Allah, jangan sampai kita membuat Allah cemburu kepada kita, karena kita lebih memikirkan mahluknya. Jangan samapai waktu kita tersita dengan "jatuh cinta", biarkan hati ini untuk orang yang berhak atas kita.

Semoga kita tergolong orang yang membangun cinta. Dan jangan lupa dibubuhkan rasa ikhlas untuk menghindarkan dari rasa sakit hati saat yang kita dambakan bukanlah untuk kita. karena cinta itu membuat kita bahagia, bukan membuat kita menangis.

"Ya Allah jagalah hati ku ini, hanya untuk dia yang berhak atas aku, jika hamba berjodoh dengan seseorang dekatkanlah kami dengan cara yang baik, jika ada seseorang yang sedang mendekati hamba bukan jodoh hamba, jauhkanlah perasaan ini, ijinkanlah hamba menikah dengan orang yang terbaik menurutmu ya Allah, ijinkanlah kami menikah dengan riho Mu ya Allah, jagalah cinta suci kami."
Amin Ya Rabb,,, :)




Ikhlas,,,

ehm,,, siapa yang tidak mengenal itu,,?
pasti semua mengenal itu,, dan itu adalah kata dimana yang gampang sekali di ucapkan,,
nenar nggak?
yups benar sekali *nanya sendiri dijawab sendiri :)

kata itu memanglah sangat mudah di ucapkan, tapi hati? ehm,, tidak bisa menipu, apapun itu,,, . ketika rasa ikhlas itu tidak 100% atau kita belum bisa mengikhlaskan sesuatu, itu suatu saat secara tidak langsung akan muncul kembali dalam alam bawah sadar kita.

Apakah benar demikian? ehm,, betapa sombongnya manusia ini,tidak mau memaafkan kesalahan orang lain. Padahal Allah SWT telah berfirman dalam "Jika kamu menyatakan sesuatu kebaikan atau menyembunyikan atau memaafkan sesuatu kesalahan (orang lain), maka sesungguhnya Allah Maha Pema’af lagi Maha Kuasa.” (QS an-Nisaa’ [4]: 149)"

menurut temanku si jelek *nama julukan, bagaimana jika kita bayangkan kita yang mempunyai kesalahan, dan kita tidak pernah di maafkan? pasti nggak mau kan? benar juga, tapi apa daya hati berkata lain, sebagai manusia yang biasanya hendaknya kita tetap berusaha untuk tetap memaafkan untuk mencapai ikhlas itu. Ketika kita sudah mencapai kata ikhlas itu, hati akan menjadi lebih tenang, dan tidak akan ada lagi yang muncul dalam bawah alam sadar kita.

Itu adalah salah satu ikhlas untuk memaafkan, bagaimana dengan ikhlas akan ketentuan Allah kepada makhluknya? ya ketentuan Allah msalnya soal jodoh dan rezeki, nah itu manusia wajiblah untuk berusaha segiat mungkin, dan tetaplah Allah yang menentukan segalanya. Tentunya siap menerima dengan ikhlas apapun itu, ketentuan Allah, karena Allahlah yang tahu mana yang terbaik untuk umatnya.

Kembali lagi, ketika kita sudah bisa mempelajari dan mengamalkan ilmu ikhlas kita, hati akan tenag setiap waktu dan tidak akan ada lagi yang namanya penyakit hati, iri , dengki, sombong, cemburu. Tidak akan ada lagi, sayang nya kita selalu mengikuti kata hati, logikanya seperti ini, jadi harusnya seperti ini, "Harus" kata itu yang harus diluruskan maknanya, harus bisa tetapi Allahlah yang menentukan.

Maka dari itu ikhlas sangat diperlukan disemua tempat, ketika itu sudah kita dapatkan, hanya ketentraman hati yang ada dalam diri kita, tentunya di tempuh dengan cara kita lebih mendekatkan diri pada Allah SWT.

"Allah yang membolak, balikkan hati manusia, semoga allah membalikkan hati kita kepada kebaikan"
Amin Ya Rabb,,, :)