Jumat, 24 Januari 2014

Teori Organisasi Umum I

TOU (Teori Organisasi Umum)
By : Fatmawati Fitri M
NPM : 1A113764
Sistem Informasi
Univ Gunadarma
Depok


Teori Organisasi Umum

Menurut para ahli terdapat beberapa pengertian organisasi sebagai berikut.
  1. Stoner
organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama
  1. James D. Mooney
organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama
  1. Chester I. Bernard
organisasi adalah merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih
  1. Stephen P. Robbins
Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan
  1. Siagian
Organisasi adalah setiap bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerja bersama serta secara formal terikat dalam rangka pencapaian suatu tujuan yang telah ditentukan dalam ikatan yang terdapat seorangatau beberapa orang yang disebut atasan dan seorang atau sekelompok orang yang disebut bawahan.
Organisasi adalah sekelompok orang yang mempunyai tujuan yang sama dalam satu wadah tertentu, yang mempunyai sebuah keterikatan tertentu untuk mencapai satu tujuan.

Ciri-ciri Organisaisi
  1. Organisasi Mempunyai Tujuan dan Sasaran Utama Untuk Dicapai Bersama-sama : organisasi diciptakan tidak untuk kepentingan sendiri, tetapi untuk kepentingan bersama anggota.
  2. Organisasi Mempunyai Aturan : Setiap organisasi mempunyai aturan, aturan tersebut harus ditaati oleh setiap anggota, tujuan aturan tersebut dibuat yaitu supaya organisasi terkendali dan teroganisir.

  1. Organisasi Termanajemen : Seperti pada artikel sebelumnya yaitu Pengertian Tentang Organisasi, Manajemen dan Tata Kerja, untuk mencapai tujuan maka diperlukan kerja team.
  2. Organisasi terkoordinasi : Mengkoordinasi tugas merupakan salah satu tugas manager atau pimpinan, pimpinan yang baik yaitu pimpinan yang mengajarkan anggotanya sebelum memberikan perintah untuk dikerjakan, beda dengan ‘bos’ yang hanya terima beres.

 Unsur-Unsur Organisasi
  1. Manusia
Pelaksana dari sebuah organisasi
  1. Kerjasama
Cara yang ditempuh untuk mencapai sebuah tujuan
  1. Tujuan Bersama
Tujuan bersama yang sama adalah kunci utama dari sebuah organisasi
  1. Peralatan (equipment)
Peralatan yang dibutuhkan dalam sebuah organisasi , missal media sosial
  1. Lingkungan (environment)
Lingkungan adalah tempat dimana oraganisasi itu akan dijalankan
  1. Kekayaan Alam
  2. Kontruksi mental organisasi /kerangka
Teori Organisasi adalah suatu teori yang mempelajari kinerja dalam sebuah organisasi, kajiannya yaitu bagaimana caranya membahas bagaimana sebuah organisasi dalam menajalankan fungsi dan menerapkan visi dan misi organisasi tersebut. Lingkungan kerja suatu organisasi dapat mempengaruhi dan terpengaruh oleh orang di dalam suatu organisasi tersebut.

Teori Organisasi Klasik
Teori ini biasa disebut dengan “teori tradisional” atau disebut juga “teori mesin”. Berkembang mulai 1800-an (abad 19).  Dalam teori ini organisasi digambarkan sebuah lembaga yang tersentralisasi dan tugas-tugasnnya terspesialisasi serta memberikan petunjuk mekanistik structural yang kaku tidak mengandung kreatifitas.
Dalam teori ini organisasi digambarkan seperti toet piano dimana masing-masing nada mempunyai spesialisasi, dimana apabila tiap nada dirangkai maka akan tercipta lagu yang indah begitu juga dengan organisasi.
Dikatakan teori mesin karena organisasi ini menganggab manusia bagaikan sebuah onderdil yang setiap saat bisa dipasang dan digonta-ganti sesuai kehendak pemimpin.
                Defisi Organisasi menurut Teori Klasik:
Organisasi merupakan struktur hubungan, kekuasaan-kejuasaan, tujuan-tujuan, peranan-peranan, kegiatan-kegiatan, komunikasi dan factor-faktor lain apabila orang bekerja sama.
Teori Organisasi klasik sepenuhnya menguraikan anatomi organisasi formal. Empat unsure pokok yang selalu muncul dalam organisasi formal:
1.       Sistem kegiatan yang terkoordinasi
2.       Kelompok orang
3.       Kerjasama
4.       Kekuasaan & Kepemimpinan
Sedangkan menurut penganut teori klasik suatu organisasi tergantung pada empat kondisi pokok: Kekuasaan, Saling melayani, Doktrin, Disiplin.
Sedangkan yang dijadikan tiang dasar penting dalam organisasi formal adalah:
1.       Pembagian kerja (untuk koordinasi)
2.       Proses Skalar & Fungsional (proses pertumbuhan vertical dan horizontal)
3.       Struktur (hubungan antar kegiatan)
4.       Rentang kendali (berapa banyak atasan bisa mengendalikan bawahan).

Teori Organisasi Neoklasik
Teori Neoklasik secara sederhana dikenal sebagai aliran hubungan manusiawi (The Human Relation Movement). Teori neoklasik dikembangkan atas dasar teori klasik. Dasar teori ini adalah menekankan pentingnya aspek psikologis dan social karyawan sebagai individu maupun sebagai bagian kelompok kerjanya. Perkembangan teori neoklasik dimulai dengan inspirasi percobaan-percobaan yang dilakukan di Howthorne dan dari tulisan Huga Munsterberg.
Percobaan-percobaan ini dilakukan dari tahun 1924 sampai 1932 yang menandai permulaan perkembangan teori hubungan manusiawi dan merupakan kristalisasi teori neoklasik. Pada akhirnya percobaan Howthorne menunjukkan bagaimana kegiatan kelompok-kelompok kerja kohesif sangat berpengaruh pada operasi organisasi.
Dalam hal pembagian kerja, teori neoklasik mengemukakan perlunya hal-hal sebagai berikut:
  1. Partisipasi
  2. Perluasan kerja
  3. Manajemen bottom-up
Teori Organisasi Modern
Teori modern biasanya disebut juga sebagai analisa sistem pada organisasi. Teori modern melihat bahwa semua unsur organisasi sebagai satu kesatuan dan saling ketergantungan, yang di dalamnya mengemukakan bahwa organisasi bukanlah suatu sistem tertutup yang berkaitan dengan lingkungan yang stabil, akan tetapi organisasi merupakan sistem terbuka.
Teori modern dikembangkan tahun 1950, dalam banyak hal yang mendalam teori modern dengan klasik berbeda, perbedaan tersebut diantaranya:
Teori Klasik memusatkan pandangannya pada analisa dan deskripsi organisasi, membicarakan konsep koordinasi, scalar dan vertikal. Teori Modern menekankan pada perpaduan dan perancangan menjadikan pemenuhan suatu kebutuhan yang menyeluruh, lebih dinamis dan lebih banyak variabel yang dipertimbangkan.
Teori modern adalah multidisiplin dengan sumbangan dari berbagai disiplin ilmu pengetahuan. Teori modern melihat bahwa semua unsur organisasi sebagai satu kesatuan dan saling ketergantungan, yang di dalamnya mengemukakan bahwa organisasi bukanlah suatu sistem tertutup yang berkaitan dengan lingkungan yang stabil, akan tetapi organisasi merupakan sistem terbuka. Interaksi dinamis antar proses, bagian dan fungsi dalam suatu organisasi, maupun dengan organisasi lain dan dengan lingkungan.
Suatu organisasi merupakan suatu proses yang tersusun para individu saling mempengaruhi untuk berbagai tujuan. Dalam Pendekatan Modern menyatakan bahwa yang dimiliki saat ini bukan teori mengenai organisasi tetapi way of thinking atau cara berfikir mengenai organisasi, cara melihat dan menganalisis secara lebih tepat dan mendalam, yang dilakukan melalui keteraturan atau regularitas perilaku organisasi, yang hanya berlaku untuk suatu lingkungan atau kondisi tertentu.
 Dasar Pemikiran
Teori Organisasi Modern berawal dari dasar pemikiran, yaitu:
1.     Teori klasik memusatkan pandangannya pada analisa dan deskripsi organisasi, sasaran organisasi dibagi menjadi bagian-bagian yang lebih kecil sesuai hakikat pekerjaannya.
2.   Teori Modern menekankan pada perpaduan dan perancangan,menyediakan pemenuhan suatu kebutuhan yang menyeluruh.
3.      Ilmu pengetahuan klasik telah membicarakan konsep koordinasi,
4.      skalar dan vertikal.
Macam-macam Organisasi

  1. Organisai Niaga
Organisasi Niaga Adalah Suatu organisasi yang sifatnya untuk mencapai suatu keuntungan. Organisasi ini sering kita temui dalam kehidupan yang berbasis globalisasi saat ini, dengan faktor ekonomi yang semakin berkembang menjadikan Organisasi Niaga semakin pesat pula.  
  1. Organisasi Sosial
Organisasi sosial adalah perkumpulan sosial yang dibentuk oleh masyarakat, baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum, yang berfungsi sebagai sarana partisipasi masyarakat dalam pembangunan bangsa dan negara. Sebagai makhluk yang selalu hidup bersama-sama, manusia membentuk organisasi sosial untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu yang tidak dapat mereka capai sendiri.
  1. Organisasi Regional
Organisasi regional mempunyai wilayah kegiatannya bersifat regional, dan keanggotaan hanya diberikan bagi negara-negara pada kawasan tertentu saja
  1. Organisasi Internasional
Organisasi Internasional adalah suatu bentuk organisasi dari gabungan beberapa negara atau bentuk unit fungsi yang memiliki tujuan bersama mencapai persetujuan yg juga merupakan isi dari perjanjian atau charter.

Pentingnya organisasi

Setiap organisasi mempunyai ciri-ciri tersendiri, dan tidak selalu mengacu pada teori tertentu, dan hanya bisa didefinisikan menurut jenisnya, sedangkan peraturan didalam sebuah organisasi tergantung pada kesepakatan bersama yang ada.
Berorganisasi sangatlah penting, untuk melatih diri, melatih mengeluarkan pendapat, melatih untuk berani mengambil keputusan-keputusan, melatih sebuah kedewasaan seseorang.
Saya ambil contoh SIGi atau biasa dikenal dengan sahabat Indonesia Berbagi, ini merupakan sebuah komunitas social yang didalamnya terdapat struktur kecil yang mengatur pergerakan, atau alur untuk mencapai tujuan yang sama.
Sahabat Indonesia Berbagi (SIGI) adalah sebuah gerakan independen, bebas tidak terikat oleh golongan dan organisasi mana pun. Siapapun yang punya passion dan visi yg sama untuk berbagi kemanfaatan dengan sesama, boleh bergabung.
Dari keterangan tersebut diatas, ketika mempunyai passion dan visi yang sama boleh bergabung, tujuan yang sama adalah salah satu unsur atau ciri dari sebuah organisasi.
Dengan berorganisasi ersebut, kita belajar, bagaimana memahai karakter satu sama lain, bagaimana menghargai pendapat, bagaiamana bersikap jika terjadi perselisihan, bagaimana mengatur waktu yang tersisa dengan sekolah, kuliah , kerja ataupun dengan keluarga.
Dengan belajar berbicara didepan umum misalnya, hal tersebut akan membantu kita untuk membunuh perlahan rasa ketidak percayaan diri.
Belajar, mengorganisir diri, belajar menjadi pribadi yang lebih baik, dan belajar memaknai setiap “episode kehidupan” .



Sumber :
1.    http://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi
2.    Singarimbun, Masri dan Sofyan Efendi. 1976. Understanding Practice and Analysis. New York: Random House
3.    D, Ratna Wilis. 1996. Teori-Teori Belajar. Jakarta: Penerbit Erlangga
4.    Horton, Paul B. dan Chester L. Hunt. 1984. Sociology. Edisi keenam. International Student Edition. Tokyo: Mc.Graw-Hill Book Company Inc.Hlm. 89Stephen P.Robbins. Teori Organisasi Struktur, Desain, dan Aplikasi, (Jakarta: Arcan: 1994)
5.    Siagian, Filsafat Administrasi .2006
6.    http://iamfriatmoko.blogspot.com/2013/10/tugas-1-teori-organisasi-umum-1.html
  1. http://boycharotz1st.blogspot.com/2013/01/macam-macam-organisasi-dari-segi-tujuan.html
  2. http://www.sahabatindonesiaberbagi.org/tentang-sigi/

Kamis, 23 Januari 2014

Psikologi anak menurut saya


Berbicara tentang psikologi anak, mungkin aku memang belumlah terlalu faham dengan hal itu. Apalagi yang berhubungan dengan “pergaulan bebas” , nah… ini ada beberapa kemungkinan yang akan terjadi pada anak yang terkena dampak ini. Disini saya tidak akan menjelaskan bagaimana hal itu terjadi tetapi lebih kedampak.
1.       Kekecewaan terhadap diri sendiri
2.       Keinginan untuk mengulangi lagi
3.       Kekecewaan terhadap orang lain yang cukup besar (saat ditinggalkan)
4.       Sadar untuk berubah
5.       Menjadi lebih baik

Berbicara tentang kekecewaan terhadap diri sendiri, ini pasti terjadi dalam hati kecil seseorang terlebih perempuan. “Kenapa” menjadi sebuah pertanyaan besar, walaupun terkadang hal itu dilakukan atas nama “suka” sama “suka”. “Kenapa aku mau melakukan itu”, atas sebuah paksaan ataupun rayuan, atau bahkan karena pergaulan disekitar yang membuatnya penasaran ingin mencoba seperti teman yang lain. Ada juga yang menyebutnya ini adalah sebuah “gengsi”, dimana saat keperawanan itu ada, “ih” hari gini masih belum pernah “nyobain”? Nah itu yang menjadi permasalahan.
Gangguan psikologis tepatnya, mengulang hal yang buruk. Siapa yang terugikan dengan keadaan tersebut? Tentu dua-duanya terugikan. Keduannya, ingin mengubah dirinya, tetapi keinginan yang kuat jika tidak didorong dengan kemauan dan aksi tidak akan berhasil, layaknya penghisap nikotin yang kecanduan setiap saat. Walapun dia tahu akibat apa yang akan dideritanya pada sekian tahun kedepan, tetaplah dia melakukan hal yang sama.
Dan bagi perempuan, dia akan merasa kecewa dengan dirinya sendiri, kenapa mau melakukan hal itu? Ada keingininan mengulang, jika itu sudah menjadi sebuah kebiasaan dalam hubungan yang tidak sehat, walaupun dalam hati kecil ingin berubah.
Masing masing akan merasakan sebuah kekecewaan terhadap dirinya sendiri, dan merasa minder dengan keadaan sekitar. Atau bahkan da akan dikucilkan jika aibnya sampai tersebar. Hal yang palin utama adalah pihak keluarga sangat berperan penting. Bukan untuk menyalahkan atau menghakimi keduanya, tetapi bagaimana kita mendobrak semangat mereka untuk berubah menjadi lebih baik. Bangun sebuah kepercayaan terhadap mereka bahwa kita ada untuk mereka. Kita merasakan kekecewaan yang ada dalam hati mereka. Posisikan emosi dalam titik terendah, posisikan pengertian dalam posisi tertinggi. Karena yang dibutuhkan anak yang seperti itu adalah kenyamanan mereka untuk berbagi cerita, apa yang mereka rasakan, kenapa bisa melakukan hal itu. Fahami, dan mengerti, setelah itu baru kita masukkan nilai-nilai agama didalamnya. Berikanlah cerita-cerita jaman rosul bagaimana Allah itu Maha Pengampun atas segala dosa. Ketika manusia mau berusaha, taka da ampunan Allah yang tak mungkin, karena Allah selalu mengikuti prasangka hambanya. Dimana hambanya mempunyai keinginan walaupun seujung kuku, Allah akan mencatatnya sebagai amalan.
Ada laki-laki yang baik untuk wanita yang selalu berusaha memperbaiki dirinya, ada wanita baik-baik untuk laki-laki yang selalu berusaha memperbaiki dirinya.
Kesadaran diri untuk berubah itu tumbuh dalam diri manusia itu sendiri, tetapi dorongan tetaplah dari luar. Terlebih orang-orang yang telah kita percayai. Jangan sampai sebagai orang tua, kita mendapatkan kepercayaan yang buruk dari anak.
Jadilah orang tua sebagai sahabat yang tidak menghakimi, tetapi menuntun kita perlahan.


Terik Adalah Sahabatku

Dimana ada terik disitulah rezekiku akan datang
Dimana banyak orang yang mengeluh untuk berteduh disitulah semangatku

Aku penawar “dahaga”
Untuk kalian para penutup kepala merah
Para penuntut hak, untuk penghidupan yang layak
Semangat “membara” diantara terik

Sementara aku,
Mau menuntut kepada siapa tentang hakku?
Berbalik menuntut kalian untuk membeli minumanan yang kujajakan?
Tentu tidak
Aku disini akan tetap berkeliling menjajakan minumanku
Bersahabat dengan “terik”
Karena hanya Tuhan yang mengetahui sampai batas manakah rezeki itu ada
Tuhan telah memberi sesuai dengan takarannya selama kita berusaha

Selamat berjuang kawan
Semoga apa yang kalian usahakan segera terwujud
Dan jangan lupakan orang-orang disekitarmu saat engkau mendapatan apa yang kamu inginkan
Mereka mempunyai hak “sebagian” dari rezeki kalian juga
Karena Tuhan menitipkan “sebagian” itu pada kalian

Siapa Pemilik Bangsa

Ketika kita berdiri dalam bumi ini jelas pemiliknya hanya “Allah”

Yang menciptakan beragam kesukuan dan beragam bangsa[i]

Ketika kita berdiri dalam tanah negara kita

Bisakah kita bertanya, milik siapa bangsa ini?

Rakyat kah ?

Yang mereka selalu bilang “biarlah urusan negara menjadi urusan orang besar, kami hanya orang kecil yang hidup untuk memenuhi kebutuhan keluarga kami saja masih susah”

Siapa orang besar itu?

Apakah orang besar itu bukan berasal dari rakyat juga?

Ketika kita mengeneralisir struktur, maka akan kita temui sebuah garis dimana yang disebut “orang besar” itu berasal dari “rakyat kecil” yang menjelma dalam struktur menjadi orang besar

“Orang besar” dan ”penguasa” tidak mempunyai sebuah kesetaraan

Dan itu adalah dua hal yang terpisah

Orang besar yang dimaksud adalah para wakil rakyat

Yang seharusnya menyalurkan “aspirasi”

Bukan malah memihak untuk kepentingan pribadi

Allah menciptakan manusia bersuku-suku dan berbangsa-bangsa

Untuk saling mengenal

Untuk saling tolong menolong

Untuk saling mengasihi layaknya mengasihi dirinya sendiri

Bukan malah mengolok satu golongan dengan golongan yang lain [ii]

Karena bisa jadi, kita tidaklah lebih buruk dari apa yang kita olok

Karena bukan sekedar mata yang bisa melihat

Tapi hati selalu terbaca olehNya

Siapakah ”penguasa” itu?

Dialah pemilik alam

Yang menciptakan kita bersuku-suku dan berbangsa-bangsa

Dia tak pernah meminta bayaran atas apa yang telah dia berikan

Hanya menginginkan “ketaqwaan”

Tak perlu sebuah pernyataan untuk hal tersebut

“Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal” i


________________________________

[i] Al-Hujurat :13

[ii] Al-Hujurat : 11

Lelaki Kecilku

Untuk lelaki kecilku...

Tubuh mungilmu kini jadi melebihi batas ukuran tinggi badanku
Itu adalah salah satu tanda sebuah kedewasaan dalam pertumbuhan 
Bukan berarti kamu tak mempunyai tugas yang sama dengan pertumbuhanmu, yaitu "kedewasaan dalam sikap"

Tautan angka dalam kita bukanlah angka yang kecil yaitu "10"
Dan menurutku itu bukanlah angka yang sedikit
Tapi jangan melihat angka
"Kamu dan Aku" bisa jadi tingkat kedewasaan yang kita miliki sama,
atau bahkan "mungkin" melebihi batasku,
sama halnya seperti "pertumbuhan" kamu saat ini

Lelaki kecilku..
Sampai kapanpun mungkin aku akan mempunyai anggapan yang sama
Kamu adalah lelaki kecilku
tapi tenang saja ini hanya anggapan dalam benakku saja
Seiiring dengan perkembangan pribadimu aku akan menghargai kedewasaanmu

Lelaki kecilku..
taukah kamu bahwa tugasmu kelak sangatlah besar?
Yaitu menjagaku, menjaga orang tua kita dan keluarga kecilmu kelak
Dan ini sudah menjadi tanggung jawabmu
Beda halnya denganku
Aku mempunyai tanggung jawab yang lain, yaitu patuh kepada "pemilik tulang rusukku"
Aku berharap pemilik tulang rusukku kelak bisa menyayangi kamu, aku dan orang tua kita layaknya dia menyayangi keluarganya
Karena hanya itu yang paling utama buatku selain "Diennya"
Begitu juga harapanku kelak terhadap kamu untuk keluarga barumu kelak
Utamakanlah ibu kita, tanpa mengabaikan keluarga kecilmu kelak

Lelaki Kecilku
Dulu kamu sering menangis untuk menarik perhatian kita para orang dewasa
Agar kamu memperoleh apa yang kamu inginkan 
Tapi sekarang,
Bersikaplah layaknya seorang laki-laki
Lakukanlah sebuah usaha untuk mendapatkan apa yang kamu inginkan
Saat ini aku hanya memintamu untuk belajarlah yang rajin
Belajar bukan hanya dalam pelajaran dalam sekolah

Disini aku merasa miris sekali dengan anak-anak seumuranmu melakukan tawuran
Ini bukan hanya berita di televisi, tapi minggu kemarin aku melihat secara langsung 
Dan bahkan aku terjebak dalam "situasi" tawuran
Disana dua hal yang aku fikirkan
manusiawinya adalah rasa takut jika terkena sasaran
yang kedua adalah mengibaratkan kita yang mengikuti tawuran tersebut
Betapa kecewanya orang tua kita jika melakukan hal  tersebut
Tak ada untungnya 
Hanya akan menyakiti diri sendiri dan membuat orang lain menjadi resah
Kenakalan dimasa remaja hanya akan membuat kecewa dimasa yang akan datang

Aku tak melarangmu berteman dengan siapapun
Tapi kita haruslah mempunyai "perisai diri"
Jangan sampai kita terwarnai
Tapi buatlah kita yang mewarnai mereka
Jika tak bisa maka diamlah, dan tunjukkan dengan sikapmu

Pelajari, kenali dan perhatikan mereka
Karena dari situlah kita akan belajar mengenali lingkungan
Mengenali karakter orang lain
Mengenali sikap orang lain
Dan belajarlah menghargai orang lain
Sekecil apapun itu

Lelaki kecilku
Aku berharap kamu mempunyai kesabaran yang luar bisa 
Untuk menghadapi "mak dan bapak" 
karena merelah kita memiliki ibu seperti saat ini
Aku yakin, walapun kamu bilang beliau(ibu) adalah orang tercerewet dia dunia
Rasa sayangmu akan mengalahkan hal itu

Begitu halnya dengan "mak" ataupun "bapak"
Mereka dalam usia yang renta
Layaknya seorang anak kecil yang selalu ingin diperhatikan
Sama seperti halnya "ayu"
Belajarlah menjadi pendengar yang baik bagi keluhan-keluhan mereka
Karena mereka hanya butuh "perhatian"
Mereka mempunyai tingkat "sensitiv" yang tinggi
Jadi kamu harus sebisa mungkin "menjaga perasaan" mereka

Aku hidup dengan mereka selama 9 tahun
Disitulah karakterku terbentuk
Dari merekalah aku belajar banyak hal

Suatu saat nanti kamu kakan merasakan "kehilangan" saat tak bersama mereka
Seperti halnya aku yang berangkat kuliah saat itu
"Merekalah yang selalu aku khawatirkan"

Lelaki kecilku
Mungkin aku belum bisa menjadi seorang "kakak" yang baik
Tapi aku akan selalu berusaha memberikan yang terbaik untukmu
Mungkin pesanku terlalu panjang,
Aku berharap kamu tak bosan membaca ini
Walaupun terkadang aku suka sebel saat kamu "seolah" tak memperhatikan apa yang "ucapkan"
Tapi aku yakin sebenarnya kamu memperhatikan

Met Milad Adekku Sayang
Dari Kakakmu 
Jakarta, 3 Desember 2013

Berani Mengambil Keputusan

Ini adalah hal yang tersulit yang selalu ada
Ketika ada dua hal yang memiliki kepentingan yang sama
Antara sebuah tanggung jawab dan ilmu lain untuk mengembangkan tanggung jawab
Bukan karena sebagai pemilik ketentuan kemudian dengan mudah melangkah tentu tidak
BCBS adalah tanggung jawab yang besar
Berani mengajak perubahan kepada anak-anak harus berani bertanggung jawab atas perkembangan mereka selanjutnya
Fungsi dari sebuah disinilah fungsi sebuah TIM
Bukan saling mengandalkan satu dengan yang lain, tetapi kerjasama atas sebuah tanggung jawab bersama
Sekali tidak datang itu buat saya pribadi rasanya saya telah melewatkan hal yang penting dalam perkembangan mereka
Itu merupakan rasa gelisah yang saya alami kemarin
Tapi tetaplah berani memilih, karena saya percaya dalam TIM kita kalian juga merasakan hal yang sama

Biotilik cara pemantauan kualitas air yang mudah dan murah sehingga membuka ruang bagi masyarakat untuk bisa terlibat termasuk di dalamnya pelajar, guru dan komunitas di Ciliwung (Ciliwung)
29 Desember 2013
Saya belajar mengenai hal tersebut, tujuan utama adalah untuk mendokumentasikannnya dan membawa ke pada Pasukan Segilima.
Menyusuri tepian sungai dan bertemulah dengan beberapa mahasiswa dan beberapa pelajar
Kami bergabung dalam tim mereka
Menjaring beberapa batu dari tepian sungai
Dan mengambil hewan-hewan kecil yang menempel pada bebatuan
Tanpa kita sadari ada “Negeri Air”
Beraneka ragam hewan EPT
Leptophlebidae, Erpodellidae, Atrydae, thiaridae, kepinggan, choroperlidae, larva ulat air, bunccinidae, lintah
Ini adalah hewan temuan kelompok kami
Hewan-hewan ini menempel pada batu-batuan
Kecil dan perlu pengelihatan yang cukup jeli untuk dapat melihatnya
Bentuk-bentuknya bisa dilihat dengan menggunakan Kaca Pembesar
Subhanallah Allah menciptakan keragaman mereka
Dengan adanya mereka kita bisa melihat bagaimana kondisi air
Dari yang paling buruk sampai paling bersih
Masihkah kita ingin merusak ekosistem ini?
Sedangkan didalamnya terhadap kehidupan
Sama halnya seperti kita “manusia”
Memiliki hak yang sama untuk menikmati ciptaanNya
Kehidupan, rantai makanan

Ketika usai belajar tentang biotilik
Beralih ke tempat pembibitan
Ada pameran ikan
Saya tertarik dengan sebuah poster yang gambarnya ikan
Ikannya pergi membawa barang-barang
Sama halnya dengan manusia ketika lingkungan kita terusik
Maka kita akan pergi, dan mencari tempat baru yang lebih baik
Itulah yang dialami oleh kan-ikan di ciliwung
Ketika kita tidak menjaganya mereka akan pergi dan mencari kehidupan lain yang nyaman
Kembali lagi tentang “Negeri Air”
Mereka butuh kehidupan yang damai
Tak ada bedanya dengan manusia yang membutuhkan “kenyaman”

Disini saya juga bertemu dengan seorang ibu
Beliau bernama “Azizah”
Ilmu tentang pendidikannya luar biasa sekali
Berkenalan dan sebenarnya enggan untuk beranjak
Disini saya menemukan kenapa ada sebagian anak-anak tidak menyukai permainan yang ada dalam BCBS
Modul disusun untuk anak ukuran 8-10 tahun
Sedangkan anak yang kami tanggani 2-13 tahun
Sementara kami tidak bsa menolak ketika anak-anak ingin bermain dengan kami
Kami yang harus lebih kreatif bagaimana membuat anak-anak senang
Ibu Azizah mengatakan kamu harus membagi mereka menjadi kelompok-kelompok kecil berdasarkan umur
Saya mengatakan kami sudah membaginya menjadi 2 bagian kelompok kelas 3 kebawah dan kelompok kelas 4 ke atas
Nah, itu masih kurang spesifik
Untuk anak kelas 4-6 ini harusnya dibagi lagi
Untuk anak kelas 6 mereka sudah tidak mau lagi bermain-main
Mereka sudah ingin dianggap dewasa
Apalagi anak SMP
Mereka lebih senang dengan observasi
Untuk kelas 4-5 merekalah yang masih suka bermain
Inilah kekurangan kami
Beliau mengatakan, ketika berbicara tentang pendidikan karakter
Itu erat kaitannya dengan “Lingkungan”
Kamu tahu tentang teori Haramain?
Makkah dan Madinah itulah “Haramain”
Merupakan tempat suci bagi umat islam dan merupakan pusat konservasi
Mungkin saya harus belajar lebih banyak lagi tentang semua keterkaitan tersebut

Unsur Segilima :
  1. Berakhlak
  2. Bercita-cita
  3. Mandiri
  4. Kreatif
  5. Cinta Lingkungan
Semua hal ini sau kesatuan yang utuh dan tak bisa terpisahkan
Kita harus mengenali usia anak-anak berdasarkan range usia
Kita harus bisa memasuki mereka dengan cara yang mereka sukai

Kita membutuhkan sebuah kenyamanan
Sama halnya dengan anak-anak
Kita harus mengenali mereka
Untuk membuat mereka nyaman dengan kita

Gupak

Tanteh lg apa gemn kabarnya banjirnya abang abis gupak…

Bahasanya agak sukar dimengerti, tapi intinya bertanya kabar dan bercerita tentang gupak. Gupak adalah bermain di air banjir, kata bunda si abang itu artinya.
Banjir terkadang membuat sebuah “cobaan” tersendiri, tetapi bagi anak-anak? “cobaan” itu bisa menjadi tempat bermain buat mereka

Banjirnya dalemm teh seru
Ama temen2 jg rame tau teh ombaknya gede ky dilaut

“seru”
“rame”
Dua kata yang berarti menghasilkan senyuman, dimanapun anak-anak itu berada, dunia mereka adalah bermain.
 Jadi pegen gupak juga ;)

19 Januari 2014

Pagi itu, alhamdulillah bisa tidak tidur lagi setelah subuh.
“Toolbox di mas ain”
“Mas Ain katanya ikut TH”
“lho.. gitu ya..”
“Uda hubungin mz ain belum mi?”
“Uda semalam..”
“Blm dibales”
Deg, aduhhh… bagaimana ini.
Langkah pertama adalah telepon mas Ain. Dan alhamdulillah dijawab dan berkoordinasi. Toolbox itu berisi peralatan buat kegiatan BCBS di Rusun Pinus Elok, Cakung Jakarta Timur. Dan saya sendiri tidak hafal rumahnya, hiks. Akhirnya menelpon beberapa orang dan alhamdulillah ada mbak nikita lily yang bersedia mengambil toolbox tersebut. Dan, kita pun janjian di Kuburan Tanah Kusir, karena yang saya tahu adalah daerah tersebut. Sebelum kesana sempat telponan, dan bertanya jalan ke adek mas Ain, dan diarahkan jalannya, dan saya bilang iya, o iya, dan iya- faham. Biar cepet, padahal saya tidak faham jalan yang di maksudkan. Saya hanya merekam, point-point utama yaitu Blok M, Radio Dalam, Gandaria City, ketemu jalan panjang, kemudian arah Tanah Kusir. Hal itu yang saya rekam. Dan berangkatttt…..
08.01
Fatma uda sampek…
08.03
Wah falentino rosa nih..
Tunguuu yah..

Mikir, wah, apakah saya melaju terlalu kencang, perasaan biasa aja. Munkin karena jalanan sepi saja. Dan kemudian menanti mbak nikita lily, hampir 30 kemudian akhirnya datang, dan saya berada di alf*mart karena kelaparan, meluncur ke TKP (depan poll taxi Expr*s) , tepatnya didepan makam. Mbak nikita lily bercerita bahwa terkena banir dan akhirnya puter jalan. Dan alhamdulillah, ketemu juga, meluncur lagi ke Mampang, kosan tercinta dan menghubungi fahmi dan mas krisna serta mala. Fahmi sudah siap di Dekat halte Duren Tiga, dan mas Krisna masih mengejar Mala (sebenarnya binggung kenapa harus dikejar, apakah sudah naek koppaja jadi ahrus dikejar?) pertanyaan yang tidak penting tetapi menjadi pikiran :D. Ok, ketemu fahmi sudah. Dan sebelumnya juga berkoordinasi dengan mas Setyo PJ harian BCBS, bahwa minta kertas untuk mengambar, dan saya tidak “ngeh” , bahwa yang dimaksud adalah kertas kosong, dikira alat peraga buat “family”, maafkan saya, sudah panik duluan, dan baru mikirnya kemudian.

Trauma Healing, Duri Kepa
Mas Krisna dan Mala sudah sampai depan kosan saya, dan saya masih berjibaku, dengan diri sendiri, takut ada yang terlupa, kurang lebih menuggu saya didepan pagar kosan :D, maaf ya… kurang lebih 10 menitan. Ok siap, berangkat menuju Duri Kepa.
Ditengah jalan, sempat gerimis dan hujan agak sedikit besar.
“Mas kira-kira perjalanan berapa menit? “
“Yah 45 menitan-lah kalau tidak macet”
Ok, jadi harus melaju lebih cepat.
“Nanti, Mall Taman Anggrek, belok ke kiri ya…”
“Ok”
Melajulah kami (saya dan Mala), dengan entah kecepatan berapa, dan sesampai di Taman Catleya, Mas Krisna tidak nampak “Batang Motornya” . Kami menunggu dan menunggu beberapa menit, dan tak tampat, akhirnya meraih HP, dan Mas Krisnapun menelepon, dan kamipun salah. Yang dimaksud adalah belok pas arah di taman Anggreknya, tuing.
Duri Kepa, entah dimana itu saya saja baru mendengarnya. Lewat jalan yang belum pernah saya temuin, belok lurus dan belok. Ketemu jalan yang banjir. Melihat orang dan motor melintas, sepertinya aman.
Yakin, mau nerobos,
Hayu aja
Melewatin jalan dengan “kerumunan air” alias banjir, terlewati, alhamdulillah kaki tidak basah, tapi boncengan saya (Mala) bahah, padahal uda teriak, “kakinya naikin”… ternyata masih basah juga. Ok lanjut, lurus, belok dan lurus… dan akhirnya bertanya kepada orang, dan kami salah jalan. Muter lagi, dan memasuki kawasan perumahan, Green Village klo ga salah itu namanya.
Masuk perumahan disapa dengan “kerumunan air”, dan terjang….
Selusur, selusur, dengan sedikit tingkat emosi, karena navigatornya suka berhenti mendadak.
Bertanya lagi, ada bapak-bapak yang bilang masuk lagi dalam perumahan, kamipun bertanya dan ternyata jalan yang harus kami lalui, masih sepaha, nah…
Ya uda, Tanya dulu
Akhirnya teleponlah ke P. Marsin (Koordinator Posko Duri Kepa) , dan ternyata salah jalan. Alhamdulillah belum sampai menyebrangi “kerumunan air”  . Puter balik, melewati kerumunan iar yang lain, lurus, belok, dan keluarlah dari perumahan tersebut.
Menuju tempat yang dimaksudkan, melewati dan melewati kerumunan air, sekarang sudah menjadi kewajiban, jika ingin mencapai posko. Mendapat arahan dari bapak-bapak, dan sepertinya harus melewati kerumunan air yang lebih tinggi, dan kami memutuskan untuk mencari jalan alternative (padahal aga tau jalan), kami melewati sejenis waduk yang luamyan besar, banyak sekali warga yang sedang membersihkan sisa-sisa sapaan “kerumunan air”, dengan ciri, banyak air yang mengalir keluar rumahnya (hanya asumsi) karena aktivitasya tidak Nampak, ada beberapa yang sedang asik mengobrol di pinggiran waduk itu.
Selesai, melewati waduk, dan bertemu dengan sungai, ntah apa itu namanya, ada pemuda dan beberapa anak sedang bermain getek (perahu yang terbuat dari bamboo) nggak tau sebuatannya apa untuk disini :D .
Selusur, dan bertemu dengan “studio 5” Ind*siar , lurus, dan alhamdulillah ketemu.
Dan ternyata teman-teman dari ACT pusat sudah sampai duluan.
Sampai, dan anak-anak serta para orang tua sudah berlarian menuju “ruko” , dan binggung, sang pendongeng (teh Yani) belum datang.
Mbak, ayo dimulai, anak-anak sudah pada ngumpul, kasian keburu hujan.
Layaknya pasar yang lagi diskon. Ibu-ibu, anak kecil anak agak gede dan gede, numpuk jadi satu dan saya binggung harus ngapain.
Mbak, dimulai aja ya..
Iya-iya,..
Trus ngapain mbak, dirapihin dulu aja
Alhamdulillah ada Yosi, yang baru saja kenal (dan ternyata sudah ketemu sebelumnya) , dia berhasil merapihkan anak-anak. Melihat kondisi yang campur, akhirnya saya meminta untuk kelas 4 keatas dipisahkan. Trik dalam BCBS diterapkan.
Alhamdulillah, rapi, dan teh Yani belum juga datang.
Mbak, ini anak-anak sudah rapi mau diapain lagi?
Ehm,,, tau permainan yang ular-ularan itu nggak? Yang kakak-kakaknya jadi terowongan?
Ada yang usul, tupai lompat, jika umuran segitu, mungkin belum terlalu mudeng.
Akhirnya Yosi kembali ke anak-anak dan ntah diapain sembari menunggu  sang pendongeng ;) . Saya, Mala, Mas Kris, Ayu, Aini dan Mas Agus memasuki anak-anak kelas 4 keatas. Sebelumnya sudah menyiapkan kertas HVS, dan lupa membeli spidol dijalan, akhirnya masih mencari bolpoin, nemu dua biji. Disertai dengan dua penutup mata, hasil mengunting dari jilbab saya yang belum terpakai, awalnya miri sayang, tapi ya sudahlah.
Permainan pertama, Mengambar Muka estafet, ini adalah salah satu games yang ada di BCBS yang bertujuan melatih kejujuran, kepemimpinan, strategi dan kekompakan. Karena penutup mata cuma dua dan bolpoin juga cuma dua, akhirnya  dari 6 kelompok yang terdiri dari 6 anak, mainnya 2 kelompok.
Sebelum memulai permainan mengeluarkan jurus yel-yel
Anak Indonesia
Kreatif
Anak Indonesia
Prestasi
Anak Indonesia
Juara
Anak Indonesia
Kreatif, Prestasi, Juara

Dengan beberapa kali pengulangan. Alhamdulillah mereka menghafalnya. Dengan extra tenaga “teriak-teriak” alhamdulillah suara saya terdengar, padahal biasaya dalam forum, mbak, suaranya gedein.. :D. Dan selanjutnya yel-yel tersenbut digunakan saat mereka sudah mulai lemes.
Setelah usai game gambar estafet, pemberian hadiah untuk kelompok yang menang. Dan game selanjutnya, game suit gaya. Awalnya mereka agak binggung, dan setelah saya menyebutkan benteng, mereka baru nggeh. Suit gaya pertama kali saya kenal saat Camping di Cibubur, yang terdiri dari beberapa komunitas, dan dari situlah mulai mengenal banyak teman-teman dari SIGi.
Siut gaya, suit yang dilakukan menggunakan gaya badan, bukan pakai jari. Dan siapa yang menang, mengejar yang kalah, dan yang kalah harus memegang bentengnya. Kali ini permainnan malah sebaliknya, anak-anak meminta yang kalah mengejar yang menang. Ok bersiap.
Dibagi menjadi 4 kelompok, dua kelompok sama saya dan Mala, 2 kelompok lagi sama Mas Krisna dan Mas Agus. Alhamdulillah 2 permainan usai, dongeng pun usai.

Dapur Umum Kecamatan Cengkareng
Usai kegiatan TH (Trauma Healing) , lanjut menuju kecamatan cengkareng. Jalur utama yang ditempuh adalah melewati jl. Daan Mogot. Awalnya lancar, naek fly over yang panjangnya extra, dari fly over biasanya. Dan ketika menuruni fly over, tak jauh dari situ , bertemu lagi dengan “kerumunan air” “lagi”, akhirnya kamipun (Saya Mala, Teh Yani dan Mas Krisna) berputar arah menuju duri kepa lagi. Melewati jalan yang kami lalui sebelumnya. Muter-muter ntahlah kalau diminta untuk menghafal mungkin saya lupa. Keluar-keluar di Puri, keluar lagi di jalan arah tangerang, pas di lampu merah ternyata disitu “kerumunan air” lumayan tinggi. Terlihat di sebelah kanan, anak-anak sedang sibuk ber “gupak” ria, sepertinya menyenangkan. Kamipun melewati pinggiran jalan yang amat macet, untuk menyeberang. Alhamdulillah masih bisa dilewatin. Lurus,,, dan bertemulah dengan penguat energy si Motor (Pertamina), isi energy dulu, dan hujanpun menyapa. Melihat “kerumunan air” depan Pertamina lumayan tinggi, akhirnya kami memutuskan untuk berbalik arah, lewat kosambi (kayaknya soalnya ga tau namanya) , dan di persimpangan berbeloklah kearah akan, dan buta jalan “lagi”. Mengikuti teh Yani dari arah belakang, dan alhamdulillah sampailah di kecamatan Cengkareng.
Sampai, dan menghubungi Mas Agus, relawan di Posko Dapur Umum yang melayani seluruh kelurahan di di kecamatan Cengkareng. Berawal dari perdebatan, ada yang minta pulang jam4, ada yang jam 5, sampai akhirnya bertahan hingga jam 8 malam. Berhasil melipat kertas (bukan origami ya..) bungkus nasi, melipat kertas makanan yang sudah terisi nasi dan lauk, dan saya bertugas “menggareti” (memberikan akret pada bungkus nasi) , sekitar 830 bungkus ini totalnya ya,,, kita mulai berjibaku setelah ada beberapa kantong kresek yang berisi 25 bungkus nasi perkantongnya.
Melihat dan mengamati dapur umum, saat pertama kali datang, para “laki-laki” memasak nasi dan lauk pauknya, dengan kuali dan wajan yang amat sangat besar, bisa jadi kaya “makan besar” di tipi-tipi. Dan para “perempuan” nya membungkus nasi. Duduk manis, membagi-bagi dalam bungkusan-bungkusan.
Alhamdulillah magrib menjelang, dan kami bersiap sholat lanjut pulang. Tetiba setelah sholat magrib usai, pas mau turun tangga, ternyata Mas Krisna dan Mala menanti kami (saya dan teh Yani) duduk bersama 2 anak nurul dan satunya lagi lupa namanya pokoknya berawalan huruf “s” . Dan menarik kami, kak, ayo donk mendongeng, nah lo,,, ini ni yang bisa mendongeng, kak yani, akhirnya kami ditodong, dan ujunya mengobrol soal masak memasak membagi sedikit resep mudah dan enak (menurut saya), dadar bayam dan pizza tuna.
Ternyata setelah ngobrol panjang, mereka tetep kekeuh, minta dongeng dan nggak boleh pulang, beberapa hal sudah kami ajukan tatpi tetap kekeuh, sampai akhirnya hujan lebat dan kamipun menunggu untuk reda.
Satu hal yang menjadi pertanyaan buat saya ketika mengadakan game di TH Duri kepa, apakah mereka senang dengan permainan itu?

Dan jawabannya adalah di Masjid kecamatan Cengkareng, celoteh dua anak itu “Kak, kita bosen disini, kalau disana enak diajakin maen-maen, kalau disini nggak ngapa-ngapain, bosen ka”.

“Dunia permainan, dunia relaxasi selalu dibutuhkan oleh siapapun, bukan hanya untuk anak-anak tetapi juga untuk orang dewasa. Kejenuhan awal dari sebuah strees”
“Hanya sedikit yang bisa kita bagi, semoga bermanfaat. Karena senyum adalah bayaran termahal“