About Me

Saya Fatmawati Fitri Mulyadi,

Berasal dari kota kecil di Jawa Timur, yaitu Lumajang. Kota yang dikenal sebagai kota Pisang.Kota yang sangat tenang, apalagi desa saya Tempursari, dengan keindahan alamnya, kaya lagunya "Ninja Hatori"

Mendaki gunung lewati lembah
sungai mengalir indah ke samudra
bersama teman bertualang

Saat ini tinggal di Djakardah, kalau tidak salah tulisan gaulnya seperti itu. Alhamduliillah di beri kesempatan tinggal di Kota yang katanya lebih jahat dari Ibu Tiri, dan ini adalah salah satu kota impian saya untuk saya kunjungi, bukan di tingali ya... :D dan ternyata Allah memberi kesempatan untuk tinggal disini, dan ntah sampai kapan.

Beberapa kota yang sudah saya tinggali sebelumnya dalam jangka waktu :

  1. Malang : tinggal kurang lebih 3 bulan, cukup lama
  2. Bandung : kota kedua, yang saya tinggali dan kota pertama saya tinggali jauh dari Jawa Timur (main set awal adalah kata jauh), tinggal kurang lebih selama 3 tahun, menimba ilmu. Dan alhamdulillah bisa belajar menjadi manusia yang lebih baik, dan bisa belajar bahasa sunda
  3. Jakarta : Per Januari 2013, kalau liat di Lamanya kerja adalah 3 tahun 1 bulan. Tidak pernah menyangka akan tinggal dan bertahan dalam angka 3 itu.
Mungkinkah saya akan menambah deretan kota lain untuk saya tinggali, tinggal menentukan mimpi selanjutnya. Karena bermimpi tidak pernah membayar, alias gratis.

Suka sekali dengan :

  1. Travelling,
  2. Melukis, yang masih jauh dari kata "bagus" , sebut saja suka menggambar
  3. Fotografi
  4. Dunia Anak
  5. Dunia Berbagi
  6. Dunia Kerelawanan
  7. Hujan
  8. Senja
  9. Langit
  10. Gunung
  11. Pantai 
Dan seperti halnya tentang kota, mungkin saya akan menambahkan deretan hal yang saya sukai, seiiring dengan belajar "memaknai kehidupan".

Dan sekarang, saya sedang suka dengan dunia tulisan, walaupun saya sebenarnya kurang faham, peraturan-peraturan didalamnya. Dari SMP saya suka membuat puisi yang tidak jelas, tetapi tidak berani, atau belum PeDe untuk mempublishnya. Dan sekarang saya belajar tentang itu, sebut saja "bonyil" , terima kasih sudah memberikan beberapa diksi yang membuat saya menyukai kembali dan memberanikan diri untuk mempublish tulisan-tulisan saya, yang masih sangat amburadul. 

Salah satu pesan dari bonyil :
"Tetaplah berpikir sehat dan percaya hati nuranimu sendiri.
Didiklah lingkunganmu dengan perbuatan dan kata, karena hanya kamu yang berhak menulis sejarah atas hidupmu sendiri, bukan aku apalagi mereka.
Jangan lama diam, mulailah menulis! "

Sahabat-sahabat saya yang banyak sekali, yang memberikan banyak sekali inspirasi. TK, SD, SMP, SMA, Kuliah, Komunitas, Teman Kerja dan dari berbagai tempat banyak sekali inspirasinya.

Dan yang paling utama kedua orang tua saya, inspirasi saya, cinta banget dah. Kalian yang memberikan kepercayaan yang lebih, dan itu yang membuat saya yakin atas segala keputusan-keputusan yang pernah saya lalui, menguatkan titik kelemahan saya. Dan kebahagiaan yang bukan berdasarkan materi, tetapi berdasarkan pengertian dan pemahaman. Bukan pula pemaksaan kehendak, sehingga saya bebas menentukan apa yang saya inginkan, tetap dalam koridor. 

Ibu :
Kamu adalah kebanggan ibu, jadi jangan sampai kecewakan ibu

Ayah:
Ayah yakin "Kamu Pasti Bisa"

Kepercayaan membuat saya yakin, akan kehendak-kehendakNya, manusia yang bisa berusaha, dengan ketentuan-ketentuan dalam genggamanNya (Allah). Alhamdulillah memiliki orang tua yang penuh semangat, selalu dalam kesederhanaan. Saya paling suka diskusi dengan mereka yang tidak pernah memihak, dan hanya memberikan pendapat, diujung kalimat percakapan selalu diakhiri dengan  " itu hanya saran" semuanya kembali kepada kamu, kamu yang menjalani, kamu yang memilih, bukan ayah ataupun ibu, kamu sudah dewasa dan yakin kamu bisa. 

Untuk seorang Ibu dan Istri yang kuat, salut yang tak berujung kepada engkau, yang tak pernah lelah mendampingi Ayah disaat naik, turun bahkan terperosot jatuh.Ibu pernah bilang " Batu jika ditetesin air tiap hari pasti akan rapuh" , sekeras apapun hal, pasti akan bisa dilalui, begitu juga dengan watak manusia. Hanya butuh seuah kesabaran dan kepasrahan kepadaNya. Berdoa ketika hujan, memaknai duduk diantara dua sujud, itu juga hal yang selalu diingatkan oleh Ayah.

SIGi (Sahabat Indonesia Berbagi), disinilah saya mulai mencintai yang namanya berbagi dengan anak-anak, yang dulu saya diajari dengan berbagi dengan tetangga sekitar. Saya bersyukur menemukan SIGi, disini salah satu tujuan hidup saya terasah, "berbagi". Salah satu dari kepingan "kebahagian".

Saya dulu iri dengan bonyil yang mengenakan baju "relawan" wow, itu adalah baju yang sangat keren menurut saya, dan pengen punya juga, alhamdulillah uda punya. Tapi jiwanya harus terus diasah untuk menjadi "relawan" .

_Skenario itu milik kita, penentunya hanya Dia Sang Pemilik Hati (Allah)_






Tidak ada komentar:

Posting Komentar