Selasa, 30 April 2013

Secerca Cahaya



Secerca cahaya ?
Apakah kamu yakin ketika melihat ini hanya sebuah secerca cahaya?
Tidak, aku tak melihat demikian adanya,
Dia telah meningkahi gelap
Dengan pesona warna dan rona
Atau mungkin memang demikian adanya?
Secerca cahaya dalam gelap
Meledak dalam warna dan rona dalam satuan cahaya
Semuanya terlihat mempesona dalam sekejap
Kemudian hilang
Hanya DIA yang mampu menjawab “pertanyaan yang bukan sebuah pernyataan”
Atas tingkah warna dan rona
#fireworks




#AyahIbu


Engkau yang disana
Kasat terlihat seolah  tak pernah memperhatikan
Sedikit bertanya tentang apa dan kenapa
Sedikit melihat bagaimana
Tapi aku selalu merasa dalam rasa
Semua tentang engkau

Engkau yang lain
Jelas nampak terlihat
Jelas terasa dalam rasa
Banyak dalam tanya
Tak sedikit ungkapan engkau utarakan
Namun engkau terkadang berbohong
Jika aku suka engkaupun suka,
Engkau selalu bilang “Aku tak suka”

Engkau disana dan engkau yang lain
Kalian satu bagian yang utuh
Satu rasa dalam satu

#AyahIbu




CITA CITA GRATIS

Siapa yang bilang kalau punya cita cita yang tinggi harus bayar? 
Realitasnya yang ber”uang” yang mampu berkembang, realitasnya hanya anak yang orang yang mempunyai “materi” yang lebih yang bisa jadi dokter. Yah itulah sebuah realita, tapi cita cita tidaklah harus dikubur sedemikian, kita masih punya “cita cita” yang tak berbayar, kita punya semangat untuk mengapai, banyak cara yang bisa dilakukan, bukan hanya duduk dan terdiam menunggu, tapi berusaha. Berusaha melakukan hal untuk mencapai sebuah cita cita. Bahkan tanpa tersadar kita punya sebuah keinginan, yang biasa disebut “ucapan adalah sebuah doa”, keinginan yang kecil sebagai contoh. Semasa SMP saya mempunyai sahabat, dan dia sering sekali pergi ke kota “Bandung” maupun “Jakarta”, dalam benak saya, tidak mungkin kesana, karena saya tak punya saudara, apalagi pergi kesana hanya untuk sekedar berlibur. Wah itu sangat-sangat tidak mungkin.
Begitu juga ketika SMP, saya mempunyai cita cita, ingin punya banyak teman, dari kota lain selain “Lumajang”. Tahun berganti di kelas 3 SMP saya mempunyai satu teman dari kota lain, yaitu “Surabaya” . SMA yang dibilang katanya masa yang paling indah, disini bayangan kota yang bernama ibu kota “Jakarta” ataupun yang bernama kota kembang “Bandung” masih terbayang, dalam benak dan anggan. Kelas 3 SMA, saatnya untuk menentukan, lanjut kuliah kah? Atau kembali ke kampung halaman membantu usaha orang tua? Disaat saya lulus SMA keuangan keluarga sedang diuji, dan orang tua tidak mengizinkan saya untuk pergi atau keluar dari kota tercinta “Lumajang”, disini saya mengikuti “PMDK” disalah satu Politeknik di Bandung dan Alhamdulillah masuk. Saat itu berlangsung ayah dan ibu mencoba untuk mencegah kepergian saya dengan menawarkan untuk kuliah di kota Apel, satu hal yang saya lakukan adalah mencoba memberi pengertian, bahwa apa yang orang tua saya pilihkan saya tidak menyukainya, dan berbagai argumenpun muncul, sampai akhirnya ibu bilang, “ ibu ikhlas, dan kamu adalah harapan ibu”.
Dan inilah titik titik dari sebuah cita cita gratis itu, mulailah saya melintasi jarak yang beratusan km, berdiri sendiri, tanpas saudara hanya aku, sahabat, doa dan Allah yang menemani. Titik awal cita cita sat SMP terwujud, bisa jalan jalan di kota kembang, bahkan bukan hanya jalan jalan, tetapi diberi kesempatan untuk menimba ilmu selama 3 tahun,punya teman dari kota lain, bahkan seleuruh Indonesia ada, dari aceh sampai papua semua ada dikampus kecilku. Menjamah ibu kota saat semester 2, tingkat 1, melihat yang biasanya hanya bisa dilihat dilayar kaca, mungkin ini memanglah mimpi anak kampung yang ingin melihat dunia luar. Tapi inilah cara Allah mewujudkan impianku, dengan cara yang berbeda, dan bukanlah sebuah kebetulan, karena Allah menghitung sesuatu dengan sangat cermat, “tepat” dan “akurat”.
Disaat yang tepat Allah akan memberikan dan mewujudkan impian impian kamu. Janganlah pernah berhenti untuk bercita cita, setinggi apapun itu, karena itu gratis. Ucapan, usaha, dan doalah yang akan mengiringi semua cita-cita, jangan hanya bermimpi tapi tak pernah bangun. Tapi bermimpilah, bangun dan lakukan dengan aksi aksi yang kamu mampu lakukan. Respon dari alam adalah perwujudtan atas sebuah aksi. Tanamkan sebuah ketekatan untuk hal yang lebih baik.
HAI, KAMU!!! JIKA MASIH MENGINGINKAN MIMPI ITU TERWUJUD, JANGAN BERHENTI BERJUANG, APAPUN HALANGAN RINTANGAN MENGHADANG HADAPI. JANGAN PERNAH TAKUT, ALLAH SELALU ADA UNTUK KITA. SEBUAH RINTANGAN REALITA KEHIDUPAN YANG SANGAT SULIT, AKAN TERHAPUS DENGAN MUDAH JIKA ALLAH MENGINGINKAN, KARENA “JANJINYA” SELALU PASTI.
Sesungguhnya Perintahnya Apabila Dia Menghendaki Sesuatu Hanyalah Berkata Kepadanya, “Jadilah” Maka Terjadilah Ia. Maha Suci (Allah) Yang Di Tangannya Kekuasaan Atas Segala Sesuatu Dan Kepadanyalah Kamu Dikembalikan. (36 : 82-83)

Senin, 15 April 2013

Sucikan Cinta, Raih Bahagianya


Satu bulan berlalu jika tidak salah awal maret 2013, mendapat pamflet dari seorang teman seminar "Pranikah" dengan baground warna ungu yang agak, yang pertama dilihat adalah siapa pembicaranya hehe,,,,, melihat ada 2 pembiacara yang saya kagumi baik orangnya maupun tulisannya. yang pertama yaitu 1. Salim A fillah sosok ikhwan (laki laki) yang     sangat menyayangi istrinya, dan sangat menghormati istrinya. 2. Asma Nadia, seorang ibu rumah tangga, yang juga motivator, penulis terproduktif di indonesia. Dan 2 lagi saya belum mengenalnya, 1. Sofwan Al banna, 2. Ust. Bachtiar Natsir. Ehm saya jadi semangat untuk mengikutinya, mengingat dan menimbang bekal ilmu untuk menghadapi sang tulang rusuk :) yang sedang dinanti dalam dekapan doa. 

Sampailah hari dimana tanggal 14 April 2013, hari ini adalah hari yang ditunggu telah tiba, dan sebenarnya baru inget kamis ( 11 April 2013) bahwa saya ada seminar itu, padahal sudah janji mau datang di acara SIGiPreneur(Pelatihan daur ulang di panti asuhan Bogor). Dan yang lebih lupa lagi, saya tidak melihat jadwal itu jam mulainya jam berapa, seinget sya jam 10.00 WIB jadi masih sedikit santai jika ngaji pagi saya tidak perlu buru buru untuk pulang, belajarnya bisa lebih lama karena saya dua minggu tidak masuk untuk alasan tertentu,  sambil menunggu giliran ngaji, iseng melihat jadwalnya dan jadwal menunjukkan pukul 08.00 WIB, wah,,  disini konsentrasi saya jadi buyar, banyak mengulang karena banyak terjadi kesalahan, akhirnya baca hanya 2 halaman dan 1 halamannya harus diulang. Hikmahnya adalah harus lebih teliti lagi, dan jangan terburu buru karena akan grogi dan berantakan hehe.

Kembali ke seminar yang tadi, sampai di gedung SMESCO pukul 10.00, dan karena sudah penuh jadi saya mendapat kursi di lantai 4, pendaftarannya masih tetap di lantai 2 seperti yang terteta di pamlet, sayangnya tidak diberi tahu kenapa harus ke lantai 4, dan harus mengira ngira sendiri kenapa disuruh dilantai 4. Apakah di lantai 4 itu karena dibagi menjadi beberapa sesi atau apa ya? dan terjawab sudah kenapa harus dilantai 4. Memasuki ruangannya yang saya perhatikan adalah tatanan lampu yang ada, sudah 2 kali memasuki gedung tersebut tetapi baru kemarin saya terpesona dengan langit langitnya, disana ada walan dan bintang, suka saya melihatnya, ada sebuah ketenangan sendiri saat melihatnya, tapi yang saya belum tahu itu rasi bintang apa yang terpampang sebagai bintang dengan susunan susunan lampu.

3 paragraf sudah pembukaannya semoga isinya bisa lebih panjang :).

Shofwan Al Banna, berusia 27 tahun, menikah diusia 21 tahun, dan sudah menyelesaikan S3nya di jepang, wah subhanallah. Dia mengusung tema yang berjudul "Pernikahan merupakan sebuah proyek peradaban" , bukan sebuah bisnis yang memerlukan modal, atau sebuah beban yg berat, melainkan sistem sosial yg sehat. 

Mengapa pernikahan disebut sebagai proyek peradaban?
1.Amal Jariyah merupakan Infrastruktur publik/sosial yang menghasilkan nilai -nilai kepedulian terhadap kemandirian dan perekonomian masyarakat luas
2.Ilmu yg bermanfaat merupakan pewarisan dan pengembangan dari ilmu yg menghasilkan inovasi dan memiliki daya saing dalam penciptaan pendidikan yg baik
3.Anak yg shalih yg mendoakan, merupakan hasil dari institusi keluarga yg sehat yaitu keluarga yg sakinah mawaddah warahmah

Inilah yang disebut pernikahan sebagai proyek peradaban karena pernikahan merupakan awal dari pertarungan dunia (Shofwan Al Banna)


Dia menikah dengan usia yang masih sangat muda yaitu 21 tahun, saat itu dia masih kuliah S1 di UI, dan saat itu dia belum mempunyai pekerjaan, tapi masih punya penghasilan walaupun tidak tetap. Dan Nyata janji Allah, walapun tak punya pekerjaan, dengan usaha yang sungguh sungguh, dia mampu mengidupi anak dan istrinya, dengan "usaha" karena usaha itulah yang di nilai oleh Allah SWT. Dia mengatakan, ketika ingin menikah adalah ingin ada yang menguatkan ketika dia sedih, atau ketika ia sedang tumbang dan tak lagi semangat untuk mengapai cita citanya, karena ada istri yang akan memberikan semangat kepadanya. 


Berlanjut ke pembiacara yang ke 2, Ust. Bachtiar Nasir,Lc.MM

Taukah kenapa ada cinta? Cinta ada karena Allah yang mengingginkannya, cinta ada hingga waktu tertentu (kiamat)

Dialah yg menciptakan kamu dari jiwa yg satu daripadanya Dia menciptakan pasangannya agar dia merasa senang kepadanya (Al-A'Raf : 189) 

Manusia diciptakan dengan berpasang-pasangan, dan janji Allah ini pasti tepat waktu karena sudah tertulis dalam lauhul mahfudz. 

Menikah itu melibatkan 4 hal 
1. Harta, tanpa agama harta hanya akan menyengsarakan
2.Keturunan, tanpa agama keturunan terhormat akan jadi petaka
3.Kecantikan/ketampanan, tanpa agama kecantikan atau ketampanan hanya akan jadi penyebab kebencian
4.agamanya, tidaklah beragama jika ketaatan dan akhlak yang mulia
(Abu Hurairah Ra)

Energi Cinta : 
1.Cinta/ gambaran kekasih/keindahan rupa kasih/ sifat sifat dan tindakan tindakannya
2.Perasaan cinta kepada kekasihnya yg tergugah oleh cinta kekasih
3.kecocokan yg merupakan ikatan dari kesesuaian antara pecinta dan kekasih (sekufu) 

Jika dilihat dari nomor 3 ini lah yang sering kita liat, bahwa orang yang berjodoh itu mirip, karena ada "ikatan dari kesesuaian"

Cinta sejati yg melahirkan rasa tentram, rasa kasih, dan rasa sayang antar insan yg saling mencintai serta kemanusiaan secara universal. (Ust. Bachtiar Nasir,Lc.MM)

Banyak hal tentang cinta yang harus diolah dan dikelola suapa kita tidak terjerat oleh ikatan yang tidak baik, mensucikan cinta untuk meraih kebahagiaan. Jika kita menyukai seseorang berdoalah untuknya, Ya Wadud (sebut namanya dalam doamu) insyaAllah janji Allah yang pasti, dan tidak akan pernah salah sasaran.

Jam istirahat dari jam 12.00-12:50, bergantian yang sholat adalah ikhwannya dulu baru kemudian akhwatnya, karena masjid hanya muat untuk 500an orang, sedangkan pesertanya kurang lebih 2000 orang. Disela sela istirahat saya melihat lihat pameran buku, dan saya tertarik dengan buku “Aisyah dan Ma’isyah” buku ini sangat menarik, karena ini buku yang bisa membangkitkan semangat tidak ada alas an keuangan dalam pernikahan, apapun itu. Saya belum membaca seluruhnya, insyaAllah saya akan membuat ringkasan buku itu. Hal yang menarik adalah bagaimana seorang pemuda yang takut untuk meminang sang aisyah, karena *ma’isyahnya tak ada *ma’isyah adalah keuangan. Ada sisi sebuah kewajiban dan sisi dimana itu bukan sebuah kewajiban, kewajiban seorang laki laki ketika meminang adalah “mahar” bukan untuk pesta dan sebagainya, “mahar” adalah hal dimana sahnya sebuah pernikahan. Perbedaan laki laki dengan perempuan adalah laki laki sangat memikirkan keuangan menjadi nomor 1, tapi perempuan lebih mengedepankan bagaimana setelah menikah, ketika dia sudah ada yang menjaga?. Kenapa harus takut jika semua hal bisa didiskusikan? J Lebih detailnya tentang buku ini, nanti akan saya ulas.     


Berlanjut ke pembiacara yang ke 3 , Uzt. Salim A Fillah

Uzt. Salim A Fillah mengatakan, cinta itu dua hal yang bergabung menjadi satu. Sama seperti teori salah seorang teman tentang "H2O 2 Hati, 1 Obsesi" semoga teori yang dia bikin bisa terwujud (Amin) . 

Laki laki dan perempuan memanglah bukan kesatuan yg sama, tetapi bagian berbeda yang bergabung menjadi satu.

Wanita, ingin selalu dimengerti dan semua hal ingin diceritakan, untuk mengurangi beban, bukan merupakan sebuah keluhan keluhan semata, tapi inilah perempuan

Laki laki, tidak mudah menceritakan masalah demi masalah karena dia merasa mampu menyelesaikan sendiri masalah tersebut, tetapi dia akan menceritakan semua masalah jika semua sudah bisa di atasi.

Dua hal yang berbeda, bagaimana bersikap saling memahami satu dengan yang lain dan saling mengerti satu dengan yang lain.

Kuliah, belum punya penghasilan tetap bukanlah hal yang menghambat sebuah pernikahan, karena pernikahan itu menjauhkan dari murka Allah dan bisa terjaga kesuian cintanya. 

Laki laki yang mengenal cinta adalah laki laki yang tidak menghapus air mata perempuan, tetapi dia memberikan sandaran (pundaknya) .

Pembiacara terakhir yang ditunggu, Asmanadia
Cinta bukanlah mencari yang sempurna, tetapi menerima pasangan dengan sempurna
(Asmanadia) 

Tahapan dalam sebuah pernikahan 
1. Rencana
2.Eksekusi
3.Adaptasi

Sakinah itu tidak selamanya,karena sakinah merupakan sebuah siklus yang Allah turunkan. Ketika ada masalah baiknya dibicarakan dan dicarikan solusi bukan malah berdiam diri masing masing, karena ketika baikan kembali itulah sakinah akan munncul. 

Jangan menikah hanya karena jatuh cinta, jangan menikah karena iba, tapi menikahlah karena kamu yakin surga (insyaAllah) menjadi lebih dekat bersamanya
(Asmanadia) 

joke : 

Pria -> akan mencintai dari 10% dan akan terus meningkat

cowok -> mencintai 100% dan akan terus menurun
Maha suci engkau yang membolak balikkan hati, "Allah melihat kesungguhan dan usaha umatnya, Seberapa kamu yakin pada kehendak Allah, maka sebesar itu pula kemungkinan yg akan terjadi". Keyakinan atas sebuah kenyaman, menantikanmu dalam dekapan doa  Ya wadud, Ya Wadud, Ya Wadud, Ya Rahman, Ya Rahim,,,


Jumat, 12 April 2013

Keyakinan

Terlelah dan terjatuh? pernahkah kau mengalami hal itu? merasa terpuruk tak berdaya, seolah itu bukan diri kamu sendiri. Kehidupan yang memamng sering kali berulang, dan proses masihlah terus berjalan, tak akan terhenti hingga ajal menjemput kita. Kehidupan berulang dan masalah yang berulang, tentu kita pernah mengalami, tetapi disini bukan berarti masalah yang sama dihadapi dengan cara yang sama pula, kita harus mengklasifikasikannya kembali. Apa yang sama dan apa yang beda. 

Berbicara tentang terpuruk dan tak berdaya, ini adalah hal yang sering kali kita lakukan saat buntu dalam suatu masalah. Saya ingin berbagi tentang semangat, bagaimana merubah keterpurukan dan ke takberdayaan diri, bahkan bisa dibilang tidak sampai  satu menit saya melalukan hal ini. Padahal sebelumnya saya pernah mempunyai maslah yang sama dan saya bisa menyelesaikan dalam waktu semalam (nangisnya cuma cukup satu malam :) ). Dan yang ini saya menghadapai masalah nangisnya sampek 2 hari (heheheh melow banget ya,,,,, *tutupmuka) .

Apa yang membedakan antara 1 malam mendapat ketenangan hati dengan 1 menit ketenangan hati. Satu malam menenangkan hati, yang saya lakukan adalah tetap menangis, tetapi dibarengi dengan sholat malam, dan mencoba memusatkan pikiran dan hati hanya untukNya (baca: Allah), alhamdulillah ketenangan hati saya dapatkan, walaupun masih tersisa sedikit butiran pasir rasa sakit, yang terpenting ketenangan hati sudah saya dapatkan. 

1 menit, ini dengan latar belakang nangis 2 hari hehehe,,, memamng saya memusatkan hati pada tolok pertanyaan "kenapa?" dan memikirkan kemungkinan terburuk atas jawaban "kenapa", alhasil setiap melihat permasalahan itu hanya bisa benggong, dan nangis. Tetapi bagaimana dengan 1 menit itu bisa terjadi? Saya melihat lihat fb dan tiba tiba melihat teman sedangn online, dan akhirnya saya memutuskan untuk bertanya kepada dia tentang "pesimis" dia menuturkan beberapa hal dan dikalimat penutupnya ditulislah " Allah melihat kesungguhan dan usaha umatnya, seberapa kamu yakin pada kehendak Allah, maka sebesar itu pula kemungkinan yang akan terjadi" kata ini sungguh sangat simpel bukan? dan bahkan sudah seringkali kita melihat atau mendengarnya. tapi kata simpel inilah yang membuat semangatku naik 180 derajat, atau membuatku normal kembali, yang awalnya nangis- nangis ga jelas sampek 2 hari stop dalam seketika itu juga. Subhanallah, sungguh Maha Suci Engkau, yang membolak balikan hati manusia, sebesar apapun usahaku untuk menenangkan diri, tanpa kehendakMu, tidak akan bisa aku kembali normal dan bersemangat. Dan entah kenapa sebuah keyakinan itu muncul, seketika. Bagaimana aku mengembalikan sebuah keyakinan- keyakinan yang pernah ada, dan membuatku semakin yakin. 

Untuk kamu yang sedang ragu sebelum berjuang, Yakinlah bahwa Allah itu akan berkehendak sebesar keyakinan yang kau tanamkan. Seperti Mestakung, semesta mendukung. Jadi teruslah berjuang dan tingkatkan keyakinan kamu. Aku menantimu dalam doa, "keyakinan atas kenyamanan" :)

*soundtrack