Minggu, 02 Februari 2014

Al-Quran adalah Syifa


Anti bacanya terburu-buru sekali
Emang kaya gini mi...
Coba deh, anti pasti bisa gak terburu-buru. Anti suda faham dan bisa (bisa: mahrojul huruf). Al-Quran  adalah “Syifa” , Al-Quran adalah Obat. Coba deh. Kalau anti bacanya kejar target,pasti terburu-buru. Anti hanya akan mendepatkan “membaca” bukan menenangkan jiwa. Sekarang coba ya.... Nikmatin denggungnya, nikmatin madnya, nikmatin satu persatu hukum-hukumnya.
Iya mi....
Sejenak, dan terdiam
Ayo baca
Iya mi, sebentar

Memandangi sederatan huruf dan mencoba melihat lagi deretan huruf-huruf itu.
Bismillah, hela nafas dan mulai membaca lagi.
Dan subhanallah, bukan hanya menenangkan, sangat menenangkan dan damai. Saya yang merindukan tetesan air mata saat menyebutkan namaMu, disini aku menemukan kembali “puzzle” yang terselip itu. Semoga bisa istiqomah untuk untuk membaca dengan “Tartil”

Saya bukanlah orang yang pandai bahasa arab, jadi masih binggung ketika dijelakan tentang syifa, dan begitu mendapatkan apa arti dari syifa itu sendiri, “obat”. Dan saya langsung teringat dengan adek kelas kuliah yang bernama “syifa”, arti namanya “obat”.
Berbicara tentang obat, yang saya fahami sebelumnya adalah tentang sebuah keikhlasan. Dan saat ini saya mendapatkan pemahaman baru. Pernah tau sebelumnya tentang Al-Quran adalah syifa, dalam bahasa saya masih belum “nggeh”, dan hari ini saya mendapatkan itu.
Ingatan saya kembali tertuju kepada salah satu saudara, yang dukunya beliau terkena kanker payudara. Alhmdulillah sembuh dan kemudian ada benjolan lagi dibagian tubuh yang lain (tepatnya saya lupa dibagian mana). Pagi itu teman ayah, membawa kupon “p*pmie” , yang isi tulisannya mendapatkan gratis “nisan juke”, beliau membawa kupon itu dan menunjukkan kepada ayah. Saya bertugas mengecek, apakah itu benar atau tidak, seingat saya ada teman dekat saya yang mengumpulkan kupon itu. Karena akses internet dijaringan saya kurang begitu bagus, akhirnya cari informasi dan minta tolong teman untuk mengecek kebenaran tiket tersebut. Dan ternyata itu bukan asli.
Sebelumnya teman ayah bilang, “kalau ini sampai beneran, ini bisa buat beli obat istri saya”
Deg, subhanallah “untuk membeli obat”
Saat ini istri beliau sedang sakit, dan ini adalah penyakitnya yang ketiga setelah kanker payudara, benjolan, dan saat ini hanya bisa berbaring, salah satu tulang dipunggungnya tidak bisa digerakkan. Ini adalah rangkaian cobaan yang diberikan kepada keluarga itu, bukan dari kalangan orang yang mampu, tetapi suaminya dengan semangat selalu mendampingi. Saat penyakitnya yang kedua, beliau bercerita.
Kenapa ya penyakitnya yang sekarang, nggak hilang-hilang seperti sebelumnya ya...Saat penyakitnya yang kedua, saya(teman ayah) selalu sholat malam dan ngaji, minta kesembuhan kepada Allah, alhamdulillah dalam 3 bulan sembuh, benjolan hilang dengan sendirinya, tanpa operasi ataupun obat yang lain.

Obat, subhanallah Allah menciptakan obat yang sangat mudah dijangkau. Tergantung manusianya bisa memaknai atau tidak.
Ketika kita berusaha sekuat tenaga kita, Allah akan memperhitungkan usaha kita, ntah dikabukan ditunda atau ditunda untuk kemudian di tukar menjadi lebih banyak lagi kita tidak akan mengetahuinya. Hanya Dia yang mampu “Kun Fa Yaa Kuuunnn”.


“Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman. (QS. Yunus [10]:57)”

2 komentar: